Khusyuk
Ketika Wudu Berujung Khusyuk
Selama ini kita tidak pernah mengamati hadis tentang wudu. Barangsiapa yang berwudu seperti wudu Rasulullah dan dalam berwudu dan shalatnya ia tidak melamun tidak berbincang-bincang, yang perlu kita perhatikan adalah, maka ghafarallahu lahu ma taqaddama min zanbih; Allah mengampuni dosa-dosa yang terdahulu.
Dari Humran, bahwasanya Utsman bin Affan ra. pernah meminta air untuk berwudu. Kemudian dia berwudu, lalu membasuh dua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur dan menghirup air dengan hidung lalu menghembuskannya.
Setelah itu dia membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya hingga siku tiga kali, kemudian membasuh tangan kirinya dengan cara seperti itu, kemudian mengusap kepalanya lalu membasuh kaki kanannya hingga mata kakinya tiga kali, kemudian membasuh kaki kirinya dengan cara seperti itu.
Lalu dia berkata, saya telah melihat Rasululah saw. berwudu seperti wudu saya ini, dan kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa berwudu seperti wuduku ini lalu berdiri melakukan shalat dua rakaat tanpa berbicara terhadap dirinya sendiri, maka diampuni dosanya yang telah lalu.”
Ibnu Syihab berkata, bahwasanya para ulama kita mengatakan, “Ini adalah wudu yang paling sempurna yang dilakukan seseorang untuk shalat.” (Muslim 1/141)
Banyak orang mengalami ketika mau shalat kok terasa berat sekali. Karena wudunya tidak sempurna, tidak diperolah ampunan dari wudunya. Ketika diampuni dosa-dosa berkat wudunya, maka berdiri dalam shalat terasa ringan sekali, begitupun takbirnya ringan juga.
Sehingga saat shalat kita dibawa pada shilatun wa liqaun bainal abdi wa rabbi; disambungkan antara batin kita dengan Allah. Maka di situlah perjumpaan dengan Tuhan yang sempurna setelah wudu.
Jika diampuni dosanya setelah wudu yang sempurna itu, maka pasti berdampak terhadap shalatnya yaitu khusyuk. Karena antara shalat dan wudu itu sangat berkaitan.